Headline
Diduga Ada Unsur ‘Sabotase’ Absensi Kehadiran Disobek Kemudian Dibawa Kabur
Sidang Paripurna Penjelasan Wali Kota Terhadap APBD-P Tercoreng


TOMOHON,mediakontras.com – Sidang Paripurna Penjelasan Wali Kota terhadap APBD-P tahun 2024 dinodai dengan tindakan arogan dan kurang terpuji dari salah satu anggota DPRD Kota Tomohon.
Dimana, absensi yang sudah ditanda tangani oleh beberapa anggota DPRD yang hadir dalam sidang Paripurna tersebut diduga disobek kemudian dibawah kabur oleh salah satu personil anggota DPRD yang baru saja dilantik.
Terungkapnya, ulah yang sangat memalukan ini ketika sidang yang baru saja dibuka oleh Ketua Dewan sementara Ferdinand Mono Turang, langsung diinterupsi oleh Haryanto Lasut salah satu anggota DPRD dari PDIP.
Dihadapan pimpinan sidang, Ari Lasut dengan nada tinggi mempertanyakan kepada pimpinan sidang dan meminta klarifikasi dari sekretariat dewan soal absen yang sudah ditanda tangani disobek dan hilang.
” Selain saya sudah ada teman teman anggota dewan lain yang tanda tangan. Saya minta penjelasan dari sekretariat dewan,” ujar Lasut.
Bahkan dengan suara lantang , Lasut menyatakan sebagai wakil rakyat kita harus melakukan pembelajaran kedewasan dalam berpolitik. Kalau misalnya oknum tersebut tidak menginginkan tanda tangan dalam daftar hadir itu, ya sudah. Tapi, jangan melakukan kerusakan, itu kekecewaan kami, karena itu hak konstitusi dari anggota dewan pada umumnya yang harus juga dihargai. Itu maksud saya,” tegas Lasut berapi api.
Jika yang bersangkutan punya masalah atau persoalan, itu urusan beliau, tetapi ketika merusak dokumen yang ada di dalamnya, itu merupakan perbuatan melanggar, tegas Lasut menambahkan.
Sementara itu, pimpinan Sidang, Ferdinand Mono Turang saat koordinasi dengan Sekretaris DPRD Steven Waworuntu mengungkapkan, kejadian ini sementara kami investigasi apakah benar dilakukan oleh oknum tersebut, karena hal ini belum jelas apakah benar terjadi atau tidak.
“Tentu kami akan melakukan investigasi soal kasus ini dan mengkonfrontir dengan oknum terkait. Jadi masih dalam pendalaman lebih lanjut sehingga nanti akan disampaikan secara terbuka,” janjinya.
Disisi lain, beberapa anggota DPRD usai Rapat Sidang Paripurna menegaskan jika perbuatan oknum tersebut merupakan perbuatan receh receh, yang tak layak dilakukan orang, apalagi seorang anggota DPRD.
Diketahui Sidang Paripurna tersebut hanya dihadiri oleh anggota DPRD dari PDIP dan Gerindra. Sedangkan anggota DPRD dari Partai Golkar yang baru saja dilantik tidak ada satupun batang hidungnya.(rek)
