Connect with us

Ekonomi

Satu Lagi Hasil Kerja ODSK: Mulai 1 September, Air Asia Terbangi Manado ke Berbagai Kota Dunia via Kinabalu Sabah

Redaksi

Published

on

MANADO,mediakontras.com –  Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur  Steven Kandouw terus (ODSK) bekerja for bekeng maju Sulut lebe Hebat . Gubernur dan Wakil Gubernur pilihan rakyat tersebut, tetap komit wujudkan visi misinya “Sulut Maju dan Sejahtera sebagai Gerbang Pasifik” .

Hal ini bisa dibuiktikan, satu lagi konektivitas penerbangan internasional akan dimulai. Yaitu, maskapai Malaysia Air Asia, yang mana per 1 september akan segera terbangi Kota Kinabalu Sabah Malaysia ke Manado,seminggu 3 kali.Yaitu setiap hari Senin, Jumat dan Minggu. Dari Bandara Sam Ratulangi Manado akan take off tiap jam 11.25 Wita.

Dino Gobel staf khusus Gubernur Bidang Pariwisata dan Konektivitas menginformasikan gubernur dan wagub menugaskan dirinya Jumat 16 Agustus menjadi narasumber dalam Fokus Group Diskusi bersama Manajemen Air Asia Indonesia.

Terungkap keseriusan Air Asia terbangi Manado. “Manado miliki posisi strategus dan potensial di wilayah Indonesia menuju pasar internasional. Apalagi saat ini Provinsi Sulut semakin maju dan berkembang pesat. Kalau 2012 lalu kami pernah buka Kuala Lumpur Manado tapi gagal. Kali ini, Tahun 2024 ini kami optimis akan selamanya terbang ke Manado,” kata pihak Air Asia dalam forum itu.

Hal menarik dari kehadiran Air Asia adalah, arus wisatawan dan investor akan mudah ke Sulut maupun ke berbagai negara di Asia bahkan dunia. Mengingat, Kota Kinabalu miliki banyak akses konektivitas lanjutan ke berbagai kota di Cina, Jepang, Korsel, Singapore, Kuala Lumpur, Australia hingga Amerika dan Eropa.

“Mari terus solid kompak. Wujudkan sulut hebat sulut keren,” kata Pak Wagub Steven Kandouw (SK) terkait rencana ini. “Pak Gubernur dan saya akan terus bekerja demi kemajuan daerah tercinta ini ” kata Wagub SK. (rek/*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ekonomi

Posko Idul Fitri Resmi Ditutup,Jumlah Penumpang di Bandara Samrat Bertambah Dari Tahun Sebelumnya

Solichin

Published

on

MANADO, mediakontras.com
Posko Terpadu angkutan lebaran (Angleb) tahun 2025 yang telah beroperasi selama 22 Hari mulai tanggal 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025 secara resmi hari ini (11/4) ditutup dalam apel yang diselenggarakan di depan lobby Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado.

Penutupan itu dilakukan dengan kegiatan apel gabungan di area lobby pada area keberangkatan Bandara Samrat Manado.

Hadir dalam kegiatan tersebut stakeholder bandara, baik dari otoritas bandara wilayah VIII, satuan TNI POLRI, BMKG, Balai Kekarantinaan Kesehatan kelas I , Basarnas, Airnav, Maskapai , Kepala Kantor Imigrasi, Kepala Badan Meteorologi ,Ground Handling dan pimpinan anak Perusahaan Angkasa Pura Indonesia serta para pejabat dari Angkasa Pura Indonesia Bandara Sam Ratulangi Manado yang ditandai dengan pelepasan atribut Posko.

Pada penutupan posko kali ini tidak ada kejadian khusus yang mempengaruhi operasional bandara. Terkecuali pada 21 Maret 2025 ada beberapa penerbangan mengalami delay dan RTB yang terpaksa mendarat di Gorontalo maupun Balikpapan dikarenakan hujan lebat dan jarak pandang, serta angin kencang namun akhirnya bisa masuk kembali ke Bandara Samrat dengan keadaan selamat dan lancar.

Selama Periode Posko Lebaran Bandara Samrat telah melayani 116.944 ribu penumpang, 1.042 pergerakan pesawat dan 1.130.98 ton angkutan kargo dengan pertumbuhan penumpang 26,7% dan pesawat sebesar 17,5% dan kargo sebesar 52,8% dibanding dengan periode posko Lebaran tahun 2024.

Selama musim mudik Lebaran kali ini didoniminasi dengan penerbangan menuju Jakarta, Ujung pandang, Ternate, Denpasar, dan untuk Internasional sendiri masih didominasi oleh penumpang China.

Puncak Arus mudik sendiri terjadi pada H-3 pada hari Jumat 28 Maret 2025 yaitu mencapai 6.609 penumpang atau naik sebesar 22 %, pesawat 51 pergerakan naik 4% dan kargo mencapai 56 ton atau 27,7% dibanding dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk arus balik setelah lebaran sendiri puncaknya terjadi pada H+5 yaitu pada tanggal 6 April 2025 dengan penumpang sebanyak 6.629 atau naik 31% , pesawat 57 atau 23,9% serta kargo 48.20 ton atau naik 62% dibanding tahun sebelumnya.

Meskipun pergerakan traffic pada tahun 2025 selama masa posko belum mencapai sebelum Covid 19 melanda dengan recovery rate 96,6% untuk penumpang, 89,7% pesawat, namun untuk kargo sendiri mengalami kenaikannya hingga 190%.

Untuk pergerakan traffic selama bulan Januari sampai dengan Maret 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan periode yang sama kenaikan penumpang sebesar 7%, pesawat 6% dan kargo sebesar 17% dengan rata rata penumpang setiap harinya sebanyak 4.600 penumpang, pesawat 46 dan kargo sebesar 12.325 kg.

“Perkenankan saya mewakili manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Samrat Manado memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta koordinasi yang telah diberikan oleh seluruh instansi terkait,” ujar General Manager PT.Angkasa Pura Indonesia Bandara Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti.

Ditambahkannya pula bahwa dedikasi dan koordinasi selama posko berlangsung telah telah dijalankan dengan maksimal oleh para pihak-pihak yang terlibat seperti Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara, Otoritas Bandara, Airnav Indonesia, TNI POLRI, Balai Kantor Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan, BMKG, Basarnas dan pihak lainnya yang setiap harinya senantiasa memberikan informasi terkini terkait bandara dan penerbangan, serta memberikan pelayanan dalam rangka memperlancar arus mudik dan arus balik bagi para penumpang dengan melakukan pengawasan, pelaksanaan, persiapan, pemantauan dan pengendalian serta evaluasi angkutan udara lebaran tahun 2025 (1446 H) di Bandara Sam Ratulangi sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. (*)

Continue Reading

Ekonomi

ASN & Aktivis Gorontalo Dukung Adhan- Sopyan-Rum, Tarik Semua Dana di BSG

Redaksi

Published

on

By

GORONTALO,mediakontras.com – Sikap Wali Kota Gorontalo dan Bupati Kabupaten Gorontalo yang memutuskan menarik seluruh dana pemerintah daerah (Pemda) dari Bank SulutGo (BSG) mendapat dukungan kalangan Aparat Sipil Negara (ASN).

Langkah Wali Kota Adhan Dambea dan Bupati Sopyan Puji dinilai sangat tepat bukan saja karena sikap dan cara Gubernur Sulut Yulius Selvanus saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPS-LB) dinilai sangat arogan dan diskriminatif, namun juga didorong juga oleh kebijakan kredit BSG.

“Dari yang saya baca di media yang juga sudah beredar luas di medsos, Gubernur Sulut tak sedikitpun memperhitungkan Gorontalo. Dorang nda anggap apa-apa ini Gorontalo. Pandang enteng sekali dia itu,” ujar Fatimah, salah satu ASN di Gorontalo.

Padahal, kata dia, para bupati dan wali kota di Gorontalo sudah menyampaikan dalam RUPS-LB soal pentingnya keterwakilan daerah ini dalam komposisi Pengurus BSG, karena semua daerah sudah sejak lama menjadi pemegang saham.

“Sepertinya Gubernur Sulut itu hanya mau uangnya Gorontalo tapi sama sekali tidak mau orang Gorontalo ikut mengelola. Seakan-akan BSG itu cuma milik dia saja,” tambah Hasan, ASN lainnya.

Oleh karena itu keduanya sangat mendukung langkah Wali Kota Adhan Dambea dan Bupati Sopyan Puji menarik seluruh dana Pemda di BSG dan dialihkan saja ke bank lain.

Menurut Fatimah dan Hasan, secara hitung-hitungan ekonomi ASN, bunga pinjaman kredit yang dikenakan BSG dibanding bank lain, terpaut sangat jauh. “Tinggi skali depe bunga, mencekik leher kami,” tutur keduanya yang ditemui terpisah, Kamis (10/4/2025).

Seperti yang sudah marak beredar di media online dan medsos, seusai RUPS-LB, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea dan Bupati Gorontalo Sopyan Puhi sudah bersikap menarik seluruh dana Pemda yang ada di BSG.

“Keluar (berpisah) dari Sulawesi Utara saja Gorontalo bisa, masak (keluar) dari BSG tidak bisa,” ujar Wali Kota Adhan Dambea.

Adhan dan Sopyan meyakini, dengan sumber daya dan jaringan pengusaha yang dimiliki, Gorontalo dapat membentuk bank daerah sendiri, terpisah dari Sulut.

Bila seluruh daerah di Gorontalo pada akhirnya menarik semua dananya, bukan tidak mungkin BSG akan Colaps.

Dikutip dari rri.co.id aktivis Gorontalo, Fanly Katili juga menyatakan dukungannya terhadap keputusan Pemerintah Daerah Gorontalo yang memutuskan untuk menarik sahamnya dari BSG. Dia menilai langkah tersebut sebagai keputusan yang tepat dan strategis demi mengutamakan kepentingan daerah.

Menurutnya, keputusan Pemda Gorontalo ini merupakan langkah berani yang mencerminkan komitmen untuk memastikan bahwa pengelolaan dana daerah secara mandiri lebih fokus dan efektif.

Senada juga diungkapkan Bupati Boalemo, Rum Pagau. Dia bilang, penempatan jajaran komisaris di BSG tidak pernah mereka duga sebelumnya.

“Kita (Pemkab Boalemo) ini pemegang saham, apa gunanya kita diundang di RUPS. Tidak tahu yang diganti dari mana, sedangkan semestinya mengakomodir daerah-daerah pemegang saham seperti Gorontalo,” tegas Rum.

Olehnya, langkah awal yang akan dilakukan Pemkab Boalemo yakni akan menarik semua dana yang dikelola BSG. Untuk diketahui, Pemkab Boalemo memiliki saham sebesar 3,82 persen dari total 18,65 persen saham Pemda Gorontalo.

Dana yang tersimpan di BSG dalam bentuk giro dan deposito juga akan kita tarik semua,” katanya pada gopos.id.

Rum Pagau juga mengamini jika saat ini pihaknya sudah berencana akan membentuk bank daerah sendiri yang terpisah dari BSG.

Tujuh pemerintah daerah di Provinsi Gorontalo tercatat sebagai pemegang saham Bank SulutGo (BSG).

Secara akumulatif, total nominal saham di BSG ini mencapai Rp235.068.900.000 atau Rp 235 miliar.

Jumlah itu setara dengan 19,34 persen dari total keseluruhan saham BSG yang mencapai Rp1,2 triliun.

Kekuatan saham ini menjadikan Gorontalo signifikan dalam pengambilan keputusan strategis di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk dalam menentukan arah kebijakan, evaluasi kinerja, hingga penunjukan jajaran direksi dan komisaris.

Adapun rinciannya sebagai berikut:

  • Pemprov Gorontalo: Rp72.978.500.000 (5,79 persen)
  • Pemkab Boalemo: Rp48.161.200.000 (3,82 persen )
  • Pemkot Gorontalo: Rp34.024.300.000 (2,70 persen )
  • Pemkab Gorontalo: Rp25.838.600.000 (2,05 % )
  • Pemkab Gorontalo Utara: Rp22.699.600.000 (1,80 % )
  • Pemkab Pohuwato: Rp18.458.500.000 (1,46 % )
  • Pemkab Bone Bolango: Rp13.015.400.000 (1,03 % )

Meski saham terbesar masih dikuasai Pemprov Sulawesi Utara (35,88 % ) dan PT Mega Corpora (24,82 % ), posisi Gorontalo berpotensi menjadi penentu jika terjadi dinamika tarik-menarik dalam forum RUPS.(*)

Continue Reading

Ekonomi

Tsunami Rush Ancam BSG. Bisa Kolaps Kalau Gorontalo Tarik Semua Dana

Redaksi

Published

on

By

MANADO,mediakontras.com – Tsunami rush, yakni penarikan dana besar-besaran kini mengancam Bank SulutGo (BSG) pasca Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), setelah kawasan Gorontalo menyatakan menarik seluruh dana mereka di bank itu.

Dari pernyataan di media, para kepala daerah di Gorontalo merasa aspirasi mereka diabaikan Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus sebagai pemegang saham pengendali (PSP) pertama.

Dalam komposisi pengurus, Gorontalo menginginkan keterwakilan daerahnya yang duduk di dewan komisaris, namun harapan itu tak digubris Gubernur Yulius.

Gubernur Yulius malah menempatkan tim suksesnya di semua jajaran komisaris, seperti Ramoy Luntungan (Komisaris Utama), Jacklyn Koloay dan Djafar Alkatiri. Demikian pula Wakil Gubernur Victor Mailangkay selaku Ketua Nasdem Sulut, memberikan jatahnya kepada Sam Sahrul Mamonto, mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur.

Satu-satunya bankers di komposisi itu hanyalah Max Kembuan, utusan PT Mega Corpora yang menjadi PSP kedua. Padahal, keberadaan personel berlatar belakang bank sangat diperlukan untuk menjalankan fungsi kontrol di BSG.

Bila seluruh daerah di Gorontalo pada akhirnya menarik semua dananya, bukan tidak mungkin BSG akan Colaps.

Tujuh pemerintah daerah di Provinsi Gorontalo tercatat sebagai pemegang saham Bank SulutGo (BSG).

Secara akumulatif, total nominal saham di BSG ini mencapai Rp235.068.900.000 atau Rp 235 miliar.

Jumlah itu setara dengan 19,34 persen dari total keseluruhan saham BSG yang mencapai Rp1,2 triliun.

Kekuatan saham ini menjadikan Gorontalo signifikan dalam pengambilan keputusan strategis di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk dalam menentukan arah kebijakan, evaluasi kinerja, hingga penunjukan jajaran direksi dan komisaris.

Adapun rinciannya sebagai berikut:

  • Pemprov Gorontalo: Rp72.978.500.000 (5,79 persen)
  • Pemkab Boalemo: Rp48.161.200.000 (3,82 persen )
  • Pemkot Gorontalo: Rp34.024.300.000 (2,70 persen )
  • Pemkab Gorontalo: Rp25.838.600.000 (2,05 % )
  • Pemkab Gorontalo Utara: Rp22.699.600.000 (1,80 % )
  • Pemkab Pohuwato: Rp18.458.500.000 (1,46 % )
  • Pemkab Bone Bolango: Rp13.015.400.000 (1,03 % )

Meski saham terbesar masih dikuasai Pemprov Sulawesi Utara (35,88 % ) dan PT Mega Corpora (24,82 % ), posisi Gorontalo berpotensi menjadi penentu jika terjadi dinamika tarik-menarik dalam forum RUPS.

Bupati Gorontalo Sofyan Puhi tidak dapat menutupi rasa kecewanya atas hasil RUPS LB yang digelar di Manado.

“Dengan komposisi komisaris yang sudah Anda dapatkan informasi, dimana tidak ada sama sekali keterwakilan orang Gorontalo tentu saja ini sangat mengecewakan,” papar Sofyan.

Padahal kata Sofyan, selama jalannya RUPS LP, baik dirinya dan juga kepala-kepala daerah lainnya sudah menyampaikan saran dan pendapatnya.

“Namuan apa yang kami sampaikan serta sarankan, sepertinya hanya angin lalu bagi mereka,” ungkap Sofyan.

Lantas seperti apa sikap Pemerintah Kabupaten Gorontalo terkait hal ini? Sofyan Puhi sendiri menegasakan Pemkab Gorontalo akan menarik seluruh dana milik pemerintah daerah yang ada di Bank Sulut-Go dan akan dipindahkan ke bank lain.

“Pokoknya semua anggaran kami di Bank Sulut-Go, akan dipindahkan, termasuk penyertaan mudal akan kami tarik,” tegas Sofyan.

Lebih lanjut Sofyan mengungkapkan, kemungkinan untuk membentuk bank sendiri itu sangat memungkinkan.

“Kami sudah berdiskusi dengan seluruh kepala daerah di Gorontalo, dan akan segera tindak lanjuti,” tegasnya.

Senada pula dikatakan Walikota Gorontalo Adhan Dambea menyatakan sikapnya akan segera menarik saham Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo dari “Torang Pe Bank” itu.

Saya akan pulang ke Gorontalo, dan akan mulai menarik uang kita di situ (BSG), menarik saham dari BSG. Tarik semua kita punya modal,” tegas Adhan.(rek/tim)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi